Jumat, 27 Agustus 2010

Jurnalis Bandung Gelar Malam 1.000 Lilin Buat Ridwan

BANDUNG- Sedikitnya 100 jurnalis yang tergabung dalam solidaritas wartawan Bandung menggelar aksi malam seribu lilin untuk mengenang tujuh hari meninggalnya kontributor SUN TV Ridwan Salamun di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Jalan Perintis Kemerdekaan, Jumat (27/8/2010) malam.

Aksi tersebut juga diikuti anggota Dewan Pers M Ridho Easy, budayawan sekaligus wartawan senior Yayat Hendayana, serta sejumlah elemen masyarakat lainnya.

Dalam aksinya, para wartawan mengelilingi tiang bendera di halaman GIM sambil memegang dua lilin menyala. Aksi kemudian dilanjutkan dengan pembacaan lima tuntutan.

Yaitu mengutuk keras segala tindakan kekerasan terhadap pers yang dilakukan sipil adan militer, usut tuntas kasus Ridwan Salamun, jaminan hukum terhadap tugas jurnalisitik, meminta semua pihak menghargai UU Pers, dan hentikan segala aksi kekerasan terhadap wartawan.

Sejumlah wartawan kemudian bergiliran menyampaikan orasi. Salah satunya wartawan senior Matdon. Di tengah nyala ratusan lilin yang dipegang wartawan, Matdon membacakan puisi dengan khidmat. Puisi ditutup dengan pembacaan doa untuk almarhum Ridwan Salamun.

“Semoga arwah rekan Ridwan Salamun diterima di sisi sang Ilahi. Kami berharap kekerasan ini menjadi yang terakhir,” tegas Matdon menutup puisinya. Usai pembacaan puisi, wartawan kemudian meletakkan lilin yang dipegangnya di dekat tiang bendera halaman GIM.

Sebelum aksi malam seribu lilin, digelar juga diskusi terbuka yang menghadirkan anggota Dewan Pers Ridho Eilsy, budayawan sekaligus wartawan senior Bandung Yayat Hendayana, serta Perwakilan MNC Group M Ilmi Hatta dengan moderator Deni fitriani.

"Sebagian besar nasib wartawan cetak maupun elektronik saat ini cukup mengkhawatirkan. Mereka seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari perusahaan media, hingga mereka bisa bekerja secara profesional," tegas Ridho menyikapi persoalan pers Indonesia saat ini.

Terkait kasus Ridwan Salamun, dia mengaku Dewan Pers akan mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut. Dewan Pers juga meminta kepada pihak kepolisian untuk menjamin keamanan kerja jurnalistik.

Budayawan Yayat Hendayana mengatakan, kekerasan yang terjadi saat ini disebabkan adanya rasa saling tidak percaya di antara wartawan dengan masyarakat. Hal tersebut terjadi karena saat ini tidak ada lagi kedekatan antara media dengan masyarakat.

Sementara itu, perwakilan MNC Group, Ilmi Hatta memberikan apresiasi positif atas kepedulian wartawan Bandung yang menggelar aksi solidaritas untuk Ridwan Salamun.

"Saya berharap keberadaan organisasi wartawan dapat dijadikan media untuk memperjuangkan hak-hak pekerja jurnalis. Sebab, dalam era kapitalis jurnalis ini perusahaan media sudah banyak yang lupa dengan nasib wartawan yang harus menanggung tugas berat," tegas Ilmi.
 SUMBER : http://news.okezone.com/read/2010/08/27/340/367513/jurnalis-bandung-gelar-malam-1-000-lilin-buat-ridwan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar